Cerdas Bertransaksi, Hindari Penipuan Digital

Di era serba digital, bertransaksi kini semakin cepat dan mudah. Namun, kemudahan itu juga dibarengi dengan risiko baru: modifikasi penipuan yang makin canggih dan menyasar pengguna e-money seperti kamu.

Tak sedikit yang menjadi korban karena tergiur promo palsu, terjebak tautan tidak aman, atau lalai memeriksa tujuan transfer. Ingat, satu klik ceroboh bisa berujung kehilangan saldo, data pribadi, bahkan identitas.

Tujuan Utama:

Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan pengguna terhadap berbagai modus penipuan digital yang dapat terjadi saat bertransaksi online, serta membekali mereka dengan pengetahuan praktis agar dapat melindungi akun, data pribadi, dan dana yang dimiliki.

1. Modus: Transfer ke Rekening Penipu / Toko Palsu

Usu: Penjahat membuat akun palsu di marketplace atau media sosial, menawarkan harga murah lalu menghilang setelah pembayaran.

Dampak: Uang hilang, barang tidak dikirim, pelaku sulit dilacak.

Tips:

- Selalu verifikasi nama penerima sebelum transfer.

- Transaksi hanya di platform terpercaya dengan sistem escrow.

- Cek review, rating, dan umur akun penjual.

2. Modus: Link Phishing & Situs Palsu

Isu: Penipu menyebar link undangan palsu (THR, QRIS, giveaway), yang meminta login akun e-wallet.

Dampak: Akun disalahgunakan, saldo bisa terkuras.

Tips:

- Jangan klik sembarang link dari WA/DM/email.

- Periksa alamat website: pastikan https dan domain resmi.

- Jangan pernah masukkan OTP atau PIN di situs mencurigakan.

3. Modus: Akun Customer Service Palsu

Isu: Akun medsos mengaku sebagai CS resmi, menawarkan bantuan lalu meminta data pribadi seperti PIN, OTP, NIK, atau KTP.

Dampak: Pengambilalihan akun (account takeover).

Tips:

- CS resmi tidak pernah minta OTP atau PIN.

- Simpan dan gunakan nomor kontak resmi dari aplikasi e-wallet.

- Jika ragu, hubungi langsung CS melalui aplikasi.

4. Modus: QRIS Palsu

Isu: QR Code palsu ditempel di atas QR asli merchant (di warung, event, atau donasi), membuat dana masuk ke rekening penipu.

Dampak: Dana tidak sampai ke tujuan yang benar.

Tips:

- Selalu cek nama penerima setelah scan QR.

- Gunakan merchant QR resmi atau QR statis yang diverifikasi.

- Hindari scan dari brosur/tempelan yang mudah diganti.

5. Modus: Salah Transfer Lalu Minta Uang Dikembalikan

Isu: Penjahat mentransfer uang secara acak, lalu mengaku salah kirim dan meminta dikembalikan.

Dampak: Anda bisa ikut terlibat dalam pencucian uang.

Tips:

- Jangan langsung transfer balik.

- Hubungi CS resmi atau pihak bank untuk verifikasi.

- Laporkan ke pihak berwenang jika mencurigakan.

Penutup Edukasi

1. Lindungi akunmu seperti kamu melindungi dompetmu.

2. Selalu periksa tujuan, tempatkan kepercayaan hanya pada platform resmi, dan jangan pernah bagikan OTP atau PIN ke siapa pun.

3. Laporkan ke pihak resmi jika ada ajakan mencurigakan atau kamu curiga akunmu disalahgunakan
- WhatsApp Custome Care: 0815-1150-0793