Tips Financial Wise ala Geng Millenial yang patut ditiru!

Tips Financial Wise ala Geng Millenial yang patut ditiru!

Di tengah dinamika kehidupan modern yang cepat dan kompleks, generasi milenial seringkali dihadapkan pada tantangan finansial yang unik. Dengan memanfaatkan teknologi dan pendekatan yang inovatif, geng milenial telah mengembangkan strategi keuangan yang efektif untuk mengelola uang mereka dengan lebih baik. Berikut ini adalah beberapa tips keuangan ala geng milenial yang patut ditiru.

Mempunyai Pemahaman yang Jelas akan Tujuan dan Rencana Keuangan

Memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan keuangan melibatkan penelusuran aspek psikologis dan emosional yang mendasarinya. Ini meliputi pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa yang benar-benar penting bagi saya dalam hidup ini? Bagaimana keuangan saya dapat mendukung visi dan nilai-nilai saya? Apakah ada tujuan keuangan yang mungkin bertentangan satu sama lain, dan bagaimana saya bisa menyeimbangkannya?

Selain itu, rencana keuangan yang efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang situasi finansial saat ini dan proyeksi masa depan. Ini termasuk menganalisis pendapatan, pengeluaran, aset, dan kewajiban dengan cermat, serta memperhitungkan faktor-faktor seperti inflasi, risiko investasi, dan perubahan dalam kondisi pasar.

Dengan mulai hal kecil untuk Merencanakan pembelian Kebutuhan sehari hari di awal bulan dengan menggunakan Promo dari AstraPay. Beli kebutuhan Sayur dan Buah hingga pembayaran PLN, Air, Pulsa bisa kamu rencanakan di dalam Aplikasi AstraPay

Menahan Diri dari Berhutang Tanpa Keperluan yang Mendesak

Dalam era teknologi yang semakin maju, munculnya berbagai platform dompet digital dengan opsi "Pay Later" menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna. Fitur ini memungkinkan pembelian barang atau jasa dengan pembayaran dicicil atau ditunda hingga bulan berikutnya. Namun, perlu disadari bahwa penggunaan fitur ini sebenarnya merupakan bentuk berutang, yang kemungkinan besar akan menimbulkan kewajiban pembayaran di masa mendatang.

Saat kita menggunakan opsi "Pay Later", kita sebenarnya sedang mengambil hutang dengan janji untuk melunasinya di waktu yang ditentukan. Ini bisa menjadi godaan besar, terutama ketika digunakan untuk memenuhi keinginan atau keinginan sesaat, bukan kebutuhan yang mendesak.

Hal yang perlu diwaspadai adalah bahwa ketika kita memiliki kewajiban untuk membayar hutang, fokus dari penghasilan bulanan kita akan terbagi antara kebutuhan pokok, pembayaran hutang, dan sisa-sisa untuk menabung atau berinvestasi. Terlalu banyak kewajiban pembayaran dapat menghambat kemampuan kita untuk menyisihkan dana untuk keperluan masa depan, seperti dana darurat, investasi jangka panjang, atau tabungan pensiun.

Mengatur Anggaran dengan lebih baik dan terarah

Pertama-tama, kita memiliki kesadaran yang kuat akan pentingnya mengatur anggaran dan mengelola cash flow mereka dengan bijaksana. Ini melibatkan pembuatan daftar yang jelas tentang penghasilan dan pengeluaran mereka. Penghasilan mereka dapat mencakup gaji, bonus, atau pendapatan lainnya yang diperoleh secara teratur. Di sisi lain, pengeluaran mereka dibedakan menjadi tiga kategori utama: kewajiban, kebutuhan, dan keinginan.

  1. Kewajiban: Ini termasuk pembayaran rutin seperti angsuran kredit, cicilan pinjaman, atau tagihan bulanan lainnya yang harus dilunasi tepat waktu.
  2. Kebutuhan: Pengeluaran ini mencakup biaya untuk kebutuhan dasar sehari-hari, seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, perawatan kesehatan, dan pendidikan.
  3. Keinginan: Ini adalah pengeluaran untuk barang atau layanan yang tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi memenuhi keinginan pribadi atau gaya hidup tertentu, seperti liburan, hobi, atau belanja barang mewah.

Selanjutnya, Kita bisa menetapkan tujuan keuangan yang jelas dan spesifik. Biasanya Geng Millenial akan membagi penghasilan mereka sesuai alokasi yang telah direncanakan, seperti 60% untuk biaya hidup dan cicilan, 10% untuk gaya hidup, 10% untuk investasi, 5% untuk tabungan, 5% untuk dana darurat, 5% untuk asuransi, dan 5% untuk zakat dan amal.

Dengan perencanaan keuangan yang terperinci seperti ini, Kita dapat mengendalikan pengeluaran mereka dengan lebih baik. Mereka dapat mengidentifikasi mana yang merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar, mana yang bisa ditunda, dan mana yang sebaiknya dihindari. Dengan demikian, mereka dapat mengalokasikan sumber daya finansial mereka dengan lebih efisien, mengurangi risiko keuangan, dan mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih cepat dan lebih terarah.